6 Mitos Smartphone yang Sering Diperdebatkan

Jika kalian bertanya kepad 10 orang teman kalian apakah mereka memiliki smartphone? Mungkin 5 orang diantaranya akan menjawab ya, atau bahkan lebihSeiring berjalannya waktu, status smartphone sudah bergeser menjadi kebutuhan premier bagi sebagian orang. 

Dengan semakin banyaknya minat masyarakat untuk membeli dan menggunakan smartphone, beberapa mitos pun beredar di kalangan pengguna ponsel pintar. Artikel ini akan menyanggah 6 mitos tentang smartphone yang akan memuntun kalian menjadi manusia modern.

Ram Besar = Performa Tinggi

Kita pasti pernah mendengar pernyataan ini. Terutama dari para gamer mobile. Bahkan beberapa produsen smartphone menggunakan isu ini sebagai bahan promosi.

Pernyataan ini tidak 100% salah. Lebih banyak RAM maka lebih banyak aplikasi yang bisa kita jalankan. Hal ini memungkinkan untuk beralih antar aplikasi dengan cepat tanpa memuat ulang. Tapi performa sesungguhnya akan terlihat saat kita menjalankan aplikasi berat. Dan yang bekerja keras adalah chipset yang terdiri dari CPU dan GPU. Contohnya, sebuah smartphone yang memiliki RAM 8GB tetapi chipset yang digunakan adalah Snapdragon 425, yang terjadi adalah smartphone tersebut akan tetap kewalahan menjalankan game sekelas PUBG Mobile. 

Kita ambil contoh lain yaitu Iphone. Smartphone yang terkenal memiliki RAM kecil, tetapi skor performanya bahkan mampu melebihi performa android dengan RAM yang lebih besar. 

(Sumber : 1cak.com)

Jadi apakah RAM masih menjadi bahan pertimbangan kalian untuk memainkan PUBG Mobile wahai 'pemuja RAM'?

Megapixel Kamera Menentukan Kualitas Foto

Sering sekali saya mendengar mitos ini. Mungkin ratusan kali. Baru-baru ini Samsung meluncurkan Galaxy Note 20 Ultra dengan kamera beresolusi 108 megapixel. Tapi apakah kita benar-benar membutuhkan pixel sebesar itu? Kecuali kalian ingin mencetak foto wajah di sebuah baliho.

Mungkin ini bukan gimmick, banyaknya pixel memang menghasilkan foto yang lebih detail. Tapi untuk kualitas gambar beda cerita. Kualitas sensor dan ukuran pixel yang mengambil peran dalam menentukan kualitas foto. Ini dibuktikan oleh HTC kepada dunia dengan kamera UltraPixel-nya, yang hanya memiliki resolusi 4 megapixel tapi mampu menghasilkan kualitas gambar setara DSLR.

Perbandingan Ultrapixel milik HTC dengan kompetitornya. (Sumber : pcworld.com)

Banyak faktor yang menentukan kualitas gambar yang dihasilkan dari smartphone. Selain sensor dan ukuran pixel, optik yang berkualitas baik juga penting untuk menangkap cahaya dan mengirimnya ke sensor. Image processing juga mampu memanipulasi foto secara instan untuk kualitas yang lebih baik. Google Pixel dengan aplikasi Google Camera-nya sudah membuktikan itu. 

Mengisi Daya Ponsel Semalaman Bisa Merusak Baterai

Pernyataan ini mungkin lebih relevan jika kita hidup di tahun 90-an, dimana baterai ponsel pada saat itu tidak memiliki kemampuan apa-apa selain menerima daya dan menghabiskannya. Tetapi kalau pernyataan itu dipakai sekarang, hanya akan menjadi bahan tertawaan saya. Kenyataannya smartphone pada umumnya memiliki beberapa lapisan sirkuit pelindung untuk mencegah pengisian daya yang berlebihan, termasuk pada baterai itu sendiri.

Baterai lithium-ion cukup aman untuk digunakan dan mengisinya semalaman tidak akan merusaknya.

Tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hindari pengisian ulang saat perangkat terlalu panas karena baterai akan teroksidasi pada suhu yang lebih tinggi yang akan menyebabkan masa pakai baterai menjadi lebih pendek. Solusinya jika suhu ponsel terlalu panas, matikan saja sampai suhunya mendingin kemudian sambungkan ke charger. Atau kalian bisa melakukan pengisian daya di dalam ruangan ber-AC. Hal ini juga akan mempercepat proses pengisian daya jika suhu lebih dingin. 

Penggunaan Power Bank Bisa Merusak Baterai


Banyak merk dan tipe powerbank yang beredar di pasaran. Sebagian menawarkan kecepatan pengisian daya sementara yang lain menawarkan kapasitas penyimpanan daya yang lebih besar. Tapi apakah menggunakan powerbank bisa merusak baterai?

Jawabannya sederhana tetapi juga sesuai konteks. Jika mengisi daya menggunakan Powerbank bermerk dengan kualitas sirkuit pengisian daya yang baik yang mampu melindungi perangkat dan mengisi daya dengan cara yang sama seperti charger ponsel biasa, jawabannya Tidak.

Dan pada powerbank yang tidak bermerk, OEM atau KW, arus listrik yang dialirkan mungkin tidak stabil dan akan menyebabkan panas berlebih pada ponsel dan baterai. Jawabannya, Ya, menggunakan powerbank tidak berkualitas akan merusak baterai kalian. 

Saya sarankan untuk menggunakan powerbank berkualitas dengan kapasitas daya minimal dua kali lebih besar dari kapasitas baterai ponsel kalian. 

Mematikan Aplikasi di Latar Belakang akan Meningkatkan Kinerja Perangkat


Mematikan aplikasi di latar belakang sering dilakukan oleh pengguna android. Alasannya untuk menghemat baterai dan meningkatkan kinerja android. Sebenarnya alasan tadi bisa diterima asal jangan berlebihan dan menjadi kebiasaan karena alih-alih membuat ponsel menjadi hemat baterai dan meringankan beban perangkat, malah sebaliknya.

Ketika kalian memaksa menghentikan aplikasi, Android akan menghentikan semua proses latar belakangnya tetapi hanya sementara. Sistem akan memulai ulang otomatis semua aplikasi dan proses latar belakangnya. Analoginya, ini seperti mematikan dan menghidupkan kembali mesin mobil kalian secara terus menerus. Setiap kali aplikasi dihidupkan ulang oleh sistem, sebenarnya ini yang lebih menguras energi dibandingkan membiarkannya berjalan di latar belakang.

Uninstall aplikasi yang tidak kalian butuhkan adalah solusi terbaik untuk menghemat baterai dan ruang penyimpanan.

Menggunakan Fast Charger dapat Merusak Ponsel

Pada tahun 2020 ini, sebagian besar smartphone keluaran terbaru memiliki teknologi pengisian daya cepat atau fast charging. Dengan fitur ini, kita bisa memgisi daya pada baterai 2 kali lebih cepat atau bahkan lebih. Tetapi banyak orang percaya, mengisi daya menggunakan charger yang memiliki kemampuan fast charging dapat merusak ponsel. Fakta dibalik mitos ini adalah fast charger seperti teman untuk smartphone kalian.

Pengisian daya cepat menghasilkan arus listrik yang lebih besar daripada pengisian daya normal. Hal inilah yang membuat sebagian orang berpendapat fast charger akan merusak baterai ponsel. Kadar kebenarannya hanya sedikit, mengingat pengisian daya dengan arus listrik lebih besar akan menghasilkan panas pada baterai. Tetapi seperti yang sudah kita bahas pada mitos sebelumnya, teknologi sudah berkembang pesat sehingga perangkat dan baterai modern mampu meminimalisir efek samping ini dengan baik. Dengan begitu fast charger aman untuk digunakan. Perlu diingat, selalu gunakan charger original atau merk terpercaya untuk pengisian daya yang maksimal dan efisien.

Itulah tadi enam mitos mengenai smartphone yang sering terdengar dan diperdebatkan. Artikel ini dibuat hanya untuk menambah informasi. Agar kita lebih bijak memilih dan menggunakan smartphone. Jangan biarkan ponsel lebih pintar dari kita. Apakah kalian setuju tentang sanggahan enam mitos di atas? Atau kalian mau menambahkan mitos-mitos yang lain? Silahkan komen di  bawah ya... 

BERIKAN KOMENTAR ()